04 June, 2008

Belajar matematika di mana saja

Matematika penuh dengan abstraksi. Angka dan rumus matematikan bagi sebagian anak-anak adalah abstrak. Misalnya saja ketika mereka harus membayangkan (baca: menghafal) rumus luas dan keliling bujur sangkar, segitiga, ataupun lingkaran.

Salah satu jembatan untuk memahami itu adalah mendekatkan rumusan abstraksi kedalam hal yang konkrit. Ke dalam dunia yang mereka kenal dengan baik.
Ini hanya satu contoh saja: Pendamping dengan peserta kelas 3 SD di Samoja mendiskusikan luas dan keliling lingkaran, segitiga, dan bujur sangkar dengan menggunakan potongan kertas panjang dan tangan sebagai pengukurnya. Dengan alat ukur itu mereka mencari benda-benda sekitar yang berbentuk lingkaran, segitiga, dan bujur sangkar. Tidak hanya lampu mobil tetangga yang mereka ukur, mereka mencari dan menjadikan tempat sampah, kaki meja, pagar, bahkan tempat benang layangan sebagai percobaan dan penerapan rumus mereka.

Matematika menjadi permainan menyenangkan. Mereka ternyata mempu memahami rumus tersebut dengan cepat. Belum lagi dihitung "bonus" penting penambahan cara pendang anak-anak terhadap benda-benda di sekitar lingkungan dan hidup mereka. Semua berasal dari penerapan belajar dari konkrit menuju abstrak. dari yang mereka kenal menuju yang baru..!

4 comments:

Anonymous said...

tes comment on new template...

Anonymous said...

pusing uy bikin SAP matematika kelas samoja lama... dasar budak!!

Anonymous said...

mantab...
senenng bisa melihat matematika menjadi bahan belajar yang menyenangkan...
^_^

Rahadian P. Paramita said...

Terimakasih udah mampir... Salam!